Monday, November 26, 2012

Mencari daging halal di Pasar di Moscow

Bermula dari ajakan bu Tatiana, salah seorang sekretaris di kantor, yang mengurusi para eksatriate. "Ayo kita cari daging halal di pasar. You will find any part of the meat..." Duh ngiler dong... kan daging halal yang kita beli selama ini dari supermarket Achan saja. Pastilah cuma berujud daging2 biasa saja. Tak ada tulang, maupun has dalam.
Sebenarnya dari supermarket tsb bisa didapat turkey breast utk sandwich, bbrp macam sosis, maupun peperoni. Demikian juga ayam, iga kambing maupun dagingnya.Tapi utk daging sapinya, semua berujud daging biasa. kurang seru rasanya kalau pas pingin buat soto betawi yan gperlu jeroan, maupun buntut sapi.
Niatnya sh, biarlah..mungkin kita disuruh makan sehat, tak lagi pakai jeroan. Rupanya tawaran datang...jadilah kami menetapkan jadwal, Minggu Siang, jam 11.00.

Taksi dari Igor yang datang menjemput, selalu tepat waktu. Malah terlalu pagi. Jadi kamipun bisa datang sesuai dengan jadwal. Pasar itu, adalah Leningrad Market, di jalan leningrad nomor 55, dekat metro Sokhol. Tak lupa, posisi segera disimpan di GPS. Agar kalau sewaktu-waktu perlu kesana, kami tak lagi kesasar,

Dibagian pintu masuk, sudah disambut aroma Arabic sweet. Ada baklava , teh arab dsb. Ah, tapi semua itu saya lewatkan. Takut gak kemakan, dan takut gak enak rasanya. Lewat dari situ, ada yang jualan granada syrup, buah granada (delima)nya besar-besar, berbiji penuh-peuh dan warna merah tua.
Menurut bu Tatiana, keguanaan syrup itu untk saus saat makan dengan ikan. JAdi syrup, dimasak diatas api, sampai kental. diamakan dengan ikan bakar atau goreng.

Disebelahnya ada penjual berbagai acar. Baunya harum sekali. SAyang saya tak tahu, mau dimakan dengan apa acar tersebut, jadilah variasa acar yang menarik, juga lewat.
Akhirnya kami pun langsung menuju ke penjual daging halal. Masya Allah, penjualnya ramah sekali. rupanya bu Tatiana sudah menjadi pelanggan bertahun-tahun. Beliau bukan muslim, tapi hanyapercaya pada penjual daging ini. Dengan sabar, si penjual menjelaskan bagian2 yang ada pada pembeli.

Kami juga menemukan habatushaudah di toko itu. Ada dua merk, dan bu Tatiana menganjurkan saya mengambil yang royal. Lebih mahal sedikit, tapi lebih bagus kualitasanya. Rupanya itu titipan dari penjual biji2 kering diseblahnya. Disitu pula saya menemukan kurma majduul. Walau mahal, tapi tak semahal bila beli di supermarket. Sekilo 600 dolar.
Kurma berdaging tebal ini, adalah favorit kami. Bu Tatiana sempat memperingatkan, awass itu 600 lho... lhah, tapi bagaimana lagi? Kurma ini sangat penting untuk sahur dan buka. Jadi walaupun mahal, tetap kami kejar...
Kentang dan wortel, banyak yang dijual masih berbalut tanah. Ternyata itulah rahasia agar tetap segar walau tak dimasukkan ke dalam kulkas.
Pulangnya, bisa ditebak, bagasi mobil hampir tak muat menampung belanjaan kami. Senang bisa terjun langsung k epasar rakyat ini. Semoga masih bisa datang kesana lagi'

No comments:

Post a Comment