Thursday, September 27, 2012

BEBEK GORENG?


"Remember, don't forget to bring one for me, please...." Begitu si Papa selalu berpesan pada anak-anak. "We can have it for dinner!" sambil tertawa, Pak Mei akan menutup telponnya, yang tentu saja sudah sempat mendengar jeritan anak-anak. "Papa!!"

Apakah semua jenis bebek bisa dimakan? Mungkin bisa. Hanya saja, untuk bebek yang diperdagangkan sebagai bahan makanan, berasal dari bebek yang diternakkan. Bebek ternak, biasanya merupakan bebek yang susah terbang. Sedangkan bebek liar, biasanya mereka mempunyai kemapuan terbang yang lumayan.

Ada satu jenis bebek potong yang terkenal, Muscovy  Ducks. Hmm... Bebek Moscow? Apakah bebek yang berenang di sungai Moscow ini tergolong Muscovy Ducks? Nop! Muscovy Ducks banyak diternakkan di Mexico, maupun di daerah Amerika Selatan. So, kenapa bernama bebek Moscow? Menurut artikel di Wikipedia, bebek ini populer diperdagangkan oleh perusahaan impor ekspor Rusia. Jadilah bebek tersebut dikenal dengan nama bebek Moscow. Mungkin kasus yang sama juga terjadi pada Turkey yang berasal dari USA, bukan dari Turki. Maybe...

Di rumah kita, yang terkenal adalah Peking Ducks. Anak-anak mengenal masakan ini cukup dekat ketika kami sering pergi ke restoran China di dekat Lamcy Plaza, di Dubai. Tidak jauh dari rumah. HArganya cukup mahal, tapi tak apalah dua bulan sekali. Si embak waitress akan mengiris-iris dagingnya, menyediakan kulit pancake nya dalam kukusan agar tetap hangat. Daging ini akan dimakan dengan potongan bihun goreng dan daun bawang yang diirs panjang dan saus kecapnya. Ketika potongan daging sudah habis dalam piring, dengan sigap, dia akan mengiriskan kembali. "Do you want the bones?" pertanyaan itu selalu terlempar. Tadinya kita tidak pernah membawa pulang. Tapi pernah sekali makan bersama teman, dia menyarankan untuk mencobanya. Dan.....ternyata enak! Daging yang menempel di tulang lebih crispy dan gurih.

Di Yogya, makanan Peking Duck bisa didapat di restoran Persley, di jalan Solo. Sayangnya, bebek panggangnya dipotong-potong bersama tulangnya. Rasanya pun lebih liat. Jadiiii, perlukah mampir Dubai lagi untuk menikmati Peking Duck nya?



No comments:

Post a Comment